Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol mengangkat Mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil sebagai Komisaris Utama menggantikan Geisz Chalifah yang mengundurkan diri.
Penunjukan itu merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan hari ini, Rabu (01/02/2023) di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara.
"RUPSLB mengangkat Bapak Sofyan A Djalil dan Bapak Suhardi Alius masing-masing sebagai komisaris utama dan komisaris independen serta sebagai komisaris," demikian keterangan laman resminya korporat.ancol.com, Rabu (01/02/2023).
Advertisement
Diketahui, Geisz Chalifah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Utama (Komut) Ancol. Dia menyerahkan surat pengunduran dirinya secara resmi pada 31 Januari 2023 ke PT Pembangunan Jaya Ancol.
Baca Juga
Pada laman resminya, dijelaskan bahwa Sofyan Djalil dipilih karena dinilai punya banyak pengalaman baik di pemerintahan maupun di korporasi, terutama saat menjabat sebagai Menteri ATR/BPN periode 2016-2022.
Sementara itu, Suhardi Alius sendiri ditunjuk karena saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Taspen (Persero) setelah sebelumnya berkarir di Kepolisian Republik Indonesia dan menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (2016-2020).
Adapun susunan dewan komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol setelah RUPSLB sebagai berikut:
Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Sofyan A. Djalil
Komisaris: Sutiyoso
Komisaris: Suhardi Alius
Geisz Mundur dari Ancol
Geisz Chalifah mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Badan Pembinaan (BP) BUMD DKI Jakarta. Dia menyatakan kesiapannya maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta 2024. Dia bahkan siap maju lewat jalur manapun.
"Saya selalu siap, lewat jalur partai atau jalur independen," kata Geisz kepada wartawan, Selasa 31 Januari 2023.
Enam+02:08VIDEO: Bersyukur Ada 20 Bayi Baru Lahir Terselamatkan dari Kebakaran RSUD Bandung Kiwari Geisz siap maju menjadi gubernur untuk melanjutkan program peninggalan Anies Baswedan. Menurut Geisz selama lima tahun menjabat, program Anies paham tata kelola Jakarta yang berbasis keadilan sosial.
"Sudah baik yang sudah dilaksanakan oleh Pak Anies terutama, berbasis kepada keadilan sosial, sangat amat penting dalam melaksanakan tata kelola di Jakarta ini," terang Geisz.
Terutama, kata Geisz problem air bersih, perumahan, hingga pendidikan masyarakat yang berbasis keadilan. Geisz menilai orang yang tidak paham visi misi Anies Baswedan saat menjabat bakal kesulitan untuk melanjutkan program yang ditinggalkan.
"Dalam kepemimpinan itu ada dua hal, satu berbasis kepentingan masyarakat, satu lagi bisa berbasis kepentingan pengusaha. Anies mampu menyeimbangkan kedua hal itu, membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar," kata Geisz.
Kendati mengaku siap maju Pilgub DKI Jakarta 2024, Geisz belum pernah berkomunikasi secara resmi dengan partai politik (parpol).
"Secara berseloroh sering ya kepada temen-teman di partai, tapi kalau keseriusan belum," ungkap dia.
Advertisement